Pekanbaru, Investigasi Top INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menggelar Program Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025 sebagai wujud nyata komitmen dalam pembinaan dan pemulihan bagi warga binaan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru yang diwakili oleh PLH Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Jefriyandi, bertempat di halaman Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Rabu (24/09).
Dalam sambutannya, Jefriyandi menekankan kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam Lapas. Program rehabilitasi ini merupakan bagian dari sistem pemasyarakatan yang tidak hanya berorientasi pada pengawasan, tetapi juga pada pemulihan mental, spiritual, dan sosial warga binaan. “Program ini merupakan langkah berkesinambungan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan dan kepercayaan diri, sehingga setelah kembali ke masyarakat mereka mampu menjalani kehidupan yang lebih baik, mandiri, dan produktif,” ujar Jefriyandi.
Program Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025 di Lapas Kelas IIA Pekanbaru difokuskan pada rehabilitasi sosial. Kegiatan ini mencakup pembinaan kepribadian, penguatan mental dan emosional, konseling kelompok, bimbingan rohani, serta penanaman nilai-nilai disiplin dan kebersamaan. Melalui rehabilitasi sosial, warga binaan diharapkan dapat memperbaiki perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, serta membangun motivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas. Program ini turut menggandeng mitra kerja dari Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) guna memastikan kegiatan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Warga binaan menyambut antusias pembukaan program ini. Mereka menyatakan rasa syukur karena diberi kesempatan untuk mengikuti pembinaan yang lebih komprehensif, yang diharapkan dapat menjadi bekal ketika kembali ke tengah masyarakat. Program ini sudah di mulai sejak bulan Agustus tahun 2025 dan berlangsung selama 6 bulan.
Dengan hadirnya program ini, Lapas Kelas IIA Pekanbaru menegaskan perannya sebagai institusi pembinaan yang humanis, serta mendukung terciptanya lingkungan sosial yang lebih aman, harmonis, dan inklusif.
Mirza Halawa