Ratusan Bangkai Ayam Tercemar di Sungai, Diduga Kuat Milik Dapur Makan Bergizi Gratis - INVESTIGASI TOP

Kamis, 29 Mei 2025

Ratusan Bangkai Ayam Tercemar di Sungai, Diduga Kuat Milik Dapur Makan Bergizi Gratis

Ketapang, investigasi top– Warga Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, dikejutkan oleh penemuan ratusan bangkai ayam yang mencemari aliran sungai sekitar Jalan Tanjungpura, Rabu (28/5/2025) pagi. 

Temuan ini menimbulkan keresahan karena bau menyengat dan potensi dampak kesehatan dan lingkungan terhadap masyarakat.

Berdasarkan keterangan warga, bau busuk sudah tercium sejak dini hari. Saat ditelusuri, ditemukan tumpukan bangkai ayam dalam kondisi membusuk mengambang di permukaan air sungai.

“Kami kaget dan marah. Ini jelas mencemari lingkungan, dan air sungai ini biasa digunakan warga untuk mandi dan mencuci,” ujar Ngah (42), warga setempat.

Kepala Desa Sungai Awan Kiri, Sapwan Noor, membenarkan laporan warga dan telah berkoordinasi dengan Polsek Muara Pawan dan Babinsa setempat untuk menyelidiki kasus ini.

 “Kami menerima informasi dari warga dan langsung turun ke lapangan. Kami juga telah melaporkan ke pihak terkait,” katanya.

Dalam penelusuran awal, seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya mengungkap bahwa bangkai ayam tersebut berasal dari dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Sungai Awan Kiri. Program andalan presiden Prabowo itu diketahui sejak beberapa pekan terkahir aktif menyediakan makanan gratis bagi siswa sekolah di wilayah itu.

“Ayam-ayam itu memang dari dapur MBG. Mereka membuangnya karena tidak lolos sortir atau dinilai tidak layak masak,” ungkap sumber tersebut.

Meski begitu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak MBG terkait dugaan tersebut. Awak media telah mencoba menghubungi pengelola dapur MBG namun belum mendapat tanggapan.

Warga berharap kasus ini segera ditindaklanjuti dan pelaku pembuangan dikenai sanksi tegas.

“Kami tidak menolak program sosial. Tapi jangan sampai justru merugikan kami. Sungai bukan tempat buang limbah,” tegas Uning (35), warga lainnya.

Pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ketapang bersama kepolisian diharapkan agar segera turun ke lokasi untuk mengambil sampel dan menyelidiki lebih lanjut. Warga berharap kasus ini ditangani serius agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat.
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done